SELAMA DATANG DI BLOGSPOT PENDAMPING LOKAL DESA KECAMATAN PAGUYAMAN PANTAI

Kamis, 30 Oktober 2025

KUJUNGAN LAPANGAN

 

Kamis 30 Oktober 2025

KUNJUNGAN LAPANGAN

Dalam rangka melaksanakan Tugas sebagai TPP,maka pada hari ini kamis tanggal 30 Oktober 2025 telah di laksanakan Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa untuk 2 Bulan dengan Jumlah 29 Keluarga Pemanfaat.

Penyaluran BLT tersebut di hadiri Oleh beberapa unsure yakni Pemerintah Desa,BPD,Bhabinsa TPP Paguyaman Pantai serta Masyarakat Penerima Bantuan BLT.

Pemerintah Desa dalam hal ini Kepala Desa telah menyampaikan bahwa BLT bersumber dari Dana Desa ini betul-betul di manfaatkan dengan baik.

Kami sebagai Pendamping Lokal Desa di berikan Kesempatan untuk memberikan sepatah kata terkait manfaat dari BLT tersebut,maka kami menyampaikan bahwa BLT ini di gunakan dengan baik,dan Untuk Tahun depan apabila BLT ini masih di anggaran maka harus melihat kembali Pemanfaat yang benar-benar tidak mampu.

MONEV PEMBANGUNAN MCK

Setelah Kegiatan Penyaluran BLT dilanjutkan dengan Monitoring Pekerjaan Pembangunan MCK 3 Unit yang ada di Desa Bukit Karya terbagi 1 MCK Perdusun.

Kegiatan Lahir dalam Perencanaan Pembangunan Desa melalui Kegiatan Rembuk Stunting dan di tetapkan Pada RKPDesa tahun 2024,maka Pekerjaan di laksanakan Pada Tahun 2025 masuk Pada Tahap II Dana Desa Tahun 2025.

Pembangunan MCK ini menjadi Prioritas dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat yang terutama keluarga sasaran yang beresiko STUNTING.Dengan adanya MCK ini diharapkan agar dapat meningkatkan standar Kesehatan atau mengurangi masyarakat membuang Air Besar sembarangan.

Senin, 27 Oktober 2025

Fasilitasi Perbaikan Dokumen APBDesa Perubahan

Koordinasi dengan Ketua BPD dan Kaur Keuangan serta Perangkat Desa lainya terkait keterlambatan Pengajuan Dana Desa Tahap II Tahun 2025,dimana Pengajuan Dana Desa Tahap II belum di ajukan karena adanya Dokumen APBDesa Perubahan masih mengalami Kendala yang di sebabkan Penyerapan Anggaran belum mencapai 40 %,Maka yang dilakukan Fasilitasi perbaikan dokumen APBDesa Perubahan  dengan cara:

1. Mengkaji ulang dokumen APBDesa: Mengkaji ulang    dokumen APBDesa yang ada untuk mengetahui kesalahan atau kekurangan yang perlu diperbaiki.

2.Mengidentifikasi perubahan kebutuhan: Mengidentifikasi perubahan kebutuhan dan prioritas desa yang memerlukan perubahan dalam APBDesa.
3. Memberikan bimbingan teknis: Memberikan bimbingan teknis kepada perangkat desa tentang cara penyusunan APBDesa yang baik dan benar.
4. Mengkoordinasikan dengan dinas terkait: Mengkoordinasikan dengan dinas terkait untuk memastikan bahwa perubahan APBDesa sesuai dengan kebijakan dan regulasi yang berlaku.
5. Mengfasilitasi proses pembahasan: Mengfasilitasi proses pembahasan dan pengesahan perubahan APBDesa oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan perangkat desa lainnya.

Dengan fasilitasi yang tepat, dokumen APBDesa Perubahan dapat disusun dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan desa.

 

Kamis, 23 Oktober 2025

Aktivitas

Dalam rangka monitoring Pembangunan Saluran Drainase  di Desa Bangga Kecamatan Paguyaman Pantai,di mana untuk memastikan Pekerjaan Saluran Drainase sesuai spek yang telah ditentukan.

Pembangunan Drainase ini sangat di Butuhkan oleh masyarakat untuk mengalirkan air hujan dari permukaan jalan, bangunan, dan lahan lainnya ke tempat yang lebih rendah atau ke sistem drainase yang lebih besar.

Saluran drainase dapat membantu mengurangi risiko longsor dengan mengalirkan air hujan dan mencegah erosi tanah.

Saluran drainase yang baik dapat membantu mengurangi risiko penyebaran penyakit yang disebabkan oleh genangan air yang tercemar.

Dengan demikian, saluran drainase memainkan peran penting dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat, serta melindungi infrastruktur dan lingkungan.

Setelah monitoring Pekerjaan Saluran Drainase di lanjutakan dengan kegiatan lainnya yakni Fasilitasi Penginfutan Data dalam aplikasi eHDW.
Data eHDW terkait stunting adalah data yang dikumpulkan dan dikelola melalui aplikasi Elektronik Human Development Worker (eHDW) untuk mendukung percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Aplikasi ini dikembangkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) dengan dukungan Bank Dunia
Data eHDW mencakup beberapa aspek penting, antara lain :
- Data Sasaran Informasi tentang keluarga sasaran, anak usia    0-59 bulan, remaja putri, calon pengantin, serta ibu hamil        dan nifas.

Dengan menggunakan aplikasi eHDW, kader pembangunan manusia (KPM) dapat melakukan pendataan, perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan terhadap layanan konvergensi pencegahan stunting di tingkat desa. Data yang dikumpulkan melalui aplikasi eHDW dapat membantu pemerintah desa dan stakeholder lainnya dalam membuat keputusan yang tepat untuk menurunkan angka stunting.





 

Selasa, 21 Oktober 2025

KANTOR DESA LIMBATIHU

 

Pembangunan Kantor Desa 

Kepala  Desa Limbatihu Bpk Asnato Pontoh SH  bersama BPD Desa Limbatihu telah merencanakan Pembangunan Kantor Desa dengan Ukuran 15 x 6 Meter,dimana Dalam melaksanakan Kegitan tersebut lahir pada Musyawarah Desa Tahun 2024. 

Pembangunan kantor desa adalah proses pembangunan atau renovasi fasilitas kantor desa untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Pembangunan kantor desa yang dilakukan secara swakelola berarti bahwa desa tersebut mengelola sendiri proses pembangunan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari pembangunan kantor desa secara swakelola:

Kelebihan:

1. Penghematan Biaya: Dengan mengelola sendiri, desa dapat menghemat biaya yang biasanya dikeluarkan untuk jasa kontraktor.

2. Pengawasan yang Lebih Ketat: Desa dapat mengawasi langsung proses pembangunan dan memastikan bahwa kualitas pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

3. Peningkatan Kapasitas Masyarakat: Swakelola dapat meningkatkan kapasitas dan keterampilan masyarakat desa dalam mengelola proyek pembangunan.

Dengan demikian, pembangunan kantor desa dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan.

 

GALERI

 

Monitoring kegiatan adalah proses pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Berikut beberapa aspek penting dalam monitoring kegiatan:
1. Pengumpulan Data: Mengumpulkan data dan informasi tentang pelaksanaan kegiatan.
2. Analisis Data: Menganalisis data untuk mengetahui kemajuan dan kendala yang dihadapi.
3. Evaluasi: Mengevaluasi hasil kegiatan untuk menentukan keberhasilan dan kekurangan.

Tujuan monitoring kegiatan adalah untuk:
- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan
- Mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang timbul
- Meningkatkan kualitas hasil kegiatan
- Mengoptimalkan penggunaan sumber daya
Dalam konteks pendampingan desa, monitoring kegiatan dapat dilakukan dengan cara:
- Mengunjungi lokasi kegiatan
- Mengadakan pertemuan dengan masyarakat dan perangkat desa
- Mengumpulkan data dan laporan kegiatan
- Menganalisis hasil kegiatan dan memberikan rekomendasi perbaikan.

GALERI

 

Musyawarah Desa tentang Pemaparan Analisa Kelayakan Usaha

Desa Olibu Kecamatan Paguyaman Pantai 

Pendamping Lokal Desa di Wilayah Kecamatan Paguyaman Pantai Kabupaten Boalemo Bpk Perdi Lopuo menyampaikan ada beberapa hal yang harus di Nilai dalam menjalankan Kegiatan Ketahanan Pangan di Bidang Pertanian yakni :

Aspek Ekonomi:
- Biaya investasi dan operasional
- Proyeksi pendapatan dan keuntungan
- Analisis break-even point (BEP)
- Analisis return on investment (ROI)
2. Aspek Teknis:
- Ketersediaan lahan dan sumber daya
- Teknologi dan infrastruktur yang digunakan
- Kualitas benih dan input produksi
- Pengelolaan hama dan penyakit
3. Aspek Lingkungan:
- Dampak lingkungan yang mungkin timbul
- Ketersediaan sumber daya alam
- Kepatuhan terhadap regulasi lingkungan
Dengan melakukan uji kelayakan usaha, petani atau pengusaha dapat mengetahui apakah usaha pertanian yang akan dijalankan layak atau tidak, serta mengidentifikasi potensi risiko dan peluang yang ada

Jumat, 17 Oktober 2025

GALERI

Proses pembuatan tahu memerlukan ketelitian dan kebersihan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.Proses pembuatan tahu melibatkan beberapa tahap:

1. Pemilihan Bahan Baku: Pemilihan kedelai sebagai bahan baku utama, serta bahan tambahan lain seperti air, koagulan (seperti kalsium sulfat atau asam cuka), dan garam.

2. Perendaman Kedelai: Kedelai direndam dalam air untuk melembutkan biji dan memudahkan proses penggilingan.

3. Penggilingan Kedelai: Kedelai yang telah direndam digiling menjadi bubur kedelai.

4. Perebusan: Bubur kedelai direbus untuk mematikan bakteri dan enzim yang tidak diinginkan.

5. Pengentalan: Koagulan ditambahkan ke dalam bubur kedelai yang telah direbus untuk mengentalkan campuran.

6. Pencetakan: Adonan tahu yang telah mengental dicetak menjadi bentuk yang diinginkan.

7. Pengepresan: Tahu yang telah dicetak ditekan untuk mengeluarkan air yang berlebihan.

8. Pengemasan: Tahu yang telah jadi dikemas dan siap untuk dipasarkan.



 

Kamis, 16 Oktober 2025

 

Musyawarah Desa tentang pemanfaatan air bersih melalui anggaran Dana Desa sangat penting untuk meningkatkan akses air bersih di desa. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan¹ ²:

- Tujuan: Meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat desa dan memperbaiki kualitas hidup mereka.

- Sumber Dana: Dana Desa dapat digunakan untuk membangun atau merehabilitasi infrastruktur air bersih, seperti sumur bor, jaringan pipa, dan reservoir air.

- Prioritas: Pembangunan infrastruktur air bersih harus menjadi prioritas utama dalam penggunaan Dana Desa, terutama di daerah yang kesulitan mendapatkan air bersih.

- Partisipasi Masyarakat: Musyawarah Desa harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur air bersih sesuai dengan kebutuhan dan prioritas masyarakat.

- Pengelolaan: Pengelolaan Dana Desa harus transparan dan akuntabel untuk memastikan bahwa dana digunakan secara efektif dan efisien.

- Rehabilitasi Infrastruktur Air Bersih: Rehabilitasi infrastruktur air bersih yang sudah ada untuk memastikan bahwa air bersih dapat diakses oleh masyarakat desa.

- Pengelolaan Air Bersih: Pengelolaan air bersih yang efektif dan efisien untuk memastikan bahwa air bersih dapat diakses oleh masyarakat desa secara berkelanjutan.

- Pemeliharaan Infrastruktur Air Bersih: Pemeliharaan infrastruktur air bersih untuk memastikan bahwa air bersih dapat diakses oleh masyarakat desa secara berkelanjutan.


TAPM Gelar OJT Pembuatan Blogspot Kepada TPP Paguyaman Pantai


 Dalam rangka meningkatkan kapasitas TPP Kabupaten Boalemo, maka Koordinato Kabupaten (Korkab) Boalemo Bpk Syarman, ST melakukan OJT (On Job Training) Kepada PD dan PLD Kecamatan Paguyaman Pantai. Kegiatan ini dilakukan di Kecamatan Tilamuta Desa Hungayonaa. 


Kegiatan ini mengharapkan kepada semua TPP khususnya PD dan PLD Paguyaman pantai dapat memahami dan membuat Website pribadi maupun website blogspot untuk komunitas TPP tingkat kecamatan. Pada kegiatan ini, telah mampu menjadikan PD dan PLD paguyaman pantai sebagaimana harapan selayaknya website pemula. mereka sudah mampu memposting berita atau menulis kegiatan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya seperti kegiatan pada hari ini yakni OJT pembuatan website Blogspot.

FASILITASI

 KAMIS 20 NOPEMBER 2025 Koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Paguyaman Pantai terkait Bumdesa dalam mengurus Nomor Induk Berusaha. (NIB),P...